Posted by: NAFLA | August 28, 2009

Antara Emosi dan Logika

emosi logikaEmosi Melawan Logika

Akhirnya selesai juga rangkuman ini…..
Dua kata “indah” yang dapat saling merusak satu sama lain. Terkadang saya tidak mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan dua kata itu secara bijak. Disaat saya sedang memilih logika untuk bermain dalam pikiran saya, entah dimana saya bisa mencari Emosi yang ada dalam hati saya, dan begitupun sebaliknya.Benar-benar tidak bisa disatukan. Ini seperti dua sisi mata uang , sisi depan dan sisi belakangnya, atau sisi belakang dan sisi depannya tidak akan pernah bertemu. Dalam hal ini saya akan berusaha untuk menyatukan dua perbedaan itu, bukan untuk menyamakan keduanya, karena sudah jelas dua kata tersebut sangat berbeda…find the answer inside.

LOGIKA atau PIKIRAN.
Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.

Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan. Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi bagian dari psikologi kognitif.

EMOSI atau PERASAAN.
Emosi adalah istilah yang digunakan untuk keadaan mental dan fisiologis yang berhubungan dengan beragam perasaan, pikiran, dan perilaku. Emosi adalah pengalaman yang bersifat subjektif, atau dialami berdasarkan sudut pandang individu. Emosi berhubungan dengan konsep psikologi lain seperti suasana hati, temperamen, kepribadian, dan disposisi.

Apakah menghalalkan semua cara demi mencapai tujuan pribadi termasuk sesuatu yang wajar?
Atau apakah emang sudah dianggap wajar mendahulukan nafsu daripada nalar??
Apakah benar bahwa cewek (perempuan) itu 80% menggunakan EMOSI-nya dalam mengambil keputusan?
Dan apakah benar bahwa cowok (pria) itu 80% menggunakan LOGIKA-nya dalam mengambil keputusan?

Masih ingat film AADC, saat Rangga mengirim puisi pada Cinta. Puisi itu dikirim Rangga karena sebelumnya mereka berdua bak kucing dan anjing (berantem terus..). Potongan satu kalimat yang sangat menarik dari puisi tersebut yaitu :

“Bila emosi mengalahkan logika..”

Hmmh…menurut ANDA makna-nya dalam banget gak.. kenapa??
Kita bisa ambil contoh dari diri kita sendiri saja, apakah logika dan nalar kita jalan bila hati kita sedang diliputi “emosi”. Mungkin definisi emosi disini luas ya, orang bisa mendefinisikan emosi apa saja mulai dari perasaan suka/senang, benci, sedih, marah, bingung, dll.

Bayangkan, bila seseorang lebih mendahulukan emosi (apapun definisinya) daripada logikanya, nalarnya. Tidak perlu kita sebutkan, dampaknya dapat kita lihat dari kejadian-kejadian disekitar kita dari yang biasa sampai ke perbuatan kriminal. Korupsi misalnya, mark-up, suap apapun bentuknya.Dan dari semua itu nafsu ato emosi-lah yang berperan.(dari berbagai sumber)

Pernahkah anda merasakannya..? SEE OUTSIDE & FIND THE ANSWER INSIDE…!!!


Responses

  1. Artikel yang bagus…
    cukup memberi inspirasi..
    terima kasih mas artikelnya.. 🙂


Leave a comment

Categories